KINERJA MANAJERIAL

EKONOMI MANAJERIAL
“KINERJA MANAJERIAL”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ekonomi manajerial
Dr. Supawi Pawenang SE,MM



DISUSUN OLEH :
ENJITA AYU PRATITIS (2015020033)

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2017



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat beserta karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat terselesaikannya makalah ini dengan tema “KINERJA MANAJERIAL” dengan baik. Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini masih banyak kekurangan sehingga belumlah sempurna, Dengan demikian penulis sangat menghargai kritik serta saran yang membangun sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang telah berkenan untuk membaca isi dari makalah ini.

Surakarta,   Desember 2017

Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................        i
KATA PENGANTAR...................................................................................      ii
DAFTAR ISI.................................................................................................      iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................       1
1.1.Latar Belakang .......................................................................................       1
1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................       1
1.3.Tujuan Penulisan ....................................................................................       1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................       2
2.1. Peran dan Strategi Manajerial.................................................................      2
2.1.1.Hakikat Manajemen Kinerja..................................................................      2
2.1.2. Peran Manajemen Dalam Memajukan Organisasi................................      2
2.1.3. Strategi  Manajemen Dalam Memajukan Organisasi............................      3
2.2. Dampak Lemahnya Kinerja Manajerial...................................................      5
2.3. Audit Kinerja Manajerial.........................................................................      6
BAB III PENUTUP......................................................................................      9
3.1.Kesimpulan...............................................................................................      9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................    11
                      













BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Hampir di semua organisasi ataupun perusahaan, masing-masing mempunyai cara (kinerja) yang berbeda-beda. Kinerja manajerial sendiri ialah hasil dari proses ataupun aktivitas manajerial yang efektif serta efisien mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Yang perlu diketahui ialah perusahaan ataupun organisasi tidak akan bisa maju atau mencapai titik maksimal apabila didalam organisasi tersebut terdapat manajer yang tidak dapat mengatasi segala macam persoalan yang timbul dari segala aspek. Manajer yang baik ialah manajemen yang dapat membawa organisasinya mencapai titik yang menjadi tujuan dari berdirinya organisasi tersebut. Kinerja manajerial menunjukan bahwa kemampuan seseorang manajer untuk mengelola serta menjalankan organisasinya dengan baik. Manajer yang baik ialah mampu menerima segala bentuk aspirasi yang nantinya akan dijadikan saran agar tidak terjadi kesalahan dalam mewujudkan tujuan organisasinya. Oleh karena itu penulis akan mengupas mengenai “KINERJA MANAJERIAL” guna menjelaskan aspek-aspek yang bersangkutan didalamnya.



1.2.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas, Maka rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana peranserta strategi manajerial dalam memajukan suatu organisasi ?
2.      Apa dampak yang akan ditimbulkan jika kinerja manajerial lemah ?


1.3.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui peran kinerja manajerial dalam suatu organisasi.
2.      Untuk mengetahui strategi-strategi yang dapat dilakukan organisasi.
3.      Untuk mengetahui dampak yang akan ditimbulkan jika sistem/kinerja manajerialnya lemah.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Peran dan Strategi Manajerial
2.1.1.      Hakikat Manajemen Kinerja.
Kata manajemen kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan kinerja. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Menurut john R Schermerhorn jr dalam bukunya management, manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimiliki,, baik dari segi sumber daya manusia maupun sumberdaya material untuk mencapai tujuan. Dapat disimpukan pula bahwa manajemen mencakup 3 aspek : Manajemen sebagai proses, adanya tujuan yang telah ditetapkan, mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidakah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya ( Hersey and Blanchard, 1993 ).
Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan (ability = A), motivasi (motivation = M), dan kesempatan (opportunity = O) atau kinerja = f (A x M x O ) artinya, kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi, dan kesempatan ( Robbins, 1996 ).
Dengan demikian melalui pendapat para ahli diatas , maka dapat digambarkan bahwa manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dan menciptakan visi serta misi bersama melalui pendekatan strategis yang terpadu agar dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.

2.1.2.      Peran manajerial dalam memajukan organisasi.
Terdapat 10 peran manajer dalam organisasi menurut Henry Mintzberg
1.      Sosok atau figure : seorang manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial, dan juga bertindak sebagi simbol perusahaan. Seorang manajer diharapkan menjadi sumber inspirasi.
2.      Pemimpin (Leader) :seorang manajer bertugas sebagai pemimpin dalam tim, departemen ataupun organisasinya. Menyeleksi dan melatih karyawan serta mengelola kinerja dan memotivasi karyawannya.
3.      Penghubung (Liaison) :seorang manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak internal perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan.
4.      Pemantau ( Monitor) :seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan industri dan organisasinya (baik dari segi produktivitasnya, kinerja maupun kenyamanan anggota timnya.
5.      Penyebar informasi (Disseminator) :setelah mendapatkan informasi seorang manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan informasi tersebut ke orang lain yang ada dalam organisasinya atau mengkomunikasikan informasi tersebut ke anggota timnya yang berkaitan lainnya di dalam perusahaan.
6.      Juru bicara (Spokesperson) : seorang manajer juga berperan sebagai juru bicara yang meneruskan informasi tentang organisasinyadan tujuan organisasinya ke pihak luar.
7.      Wirausahawan (Entrepreneur) : seorang manajer harus mampu membuat suatu perubahan dan mengendalikannyauntuk kemajuan organisasinya (memecahkan masalah dan menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi).
8.      Pemecah masalah (Disturbance Handler) : seorang manajer harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dan hambatan yang timbul dalam organisasi. Dan jika terjadi konflik diantara anggota timnya manajer harus menjadi penengah dan mencarikan alternatif yang strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
9.      Pembagi sumber daya (Resource Allocator) :seorang manajer menentukan dimana sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapakan hasil yang terbaik.
10.   Negosiator (Negotiator) :seorang manajer adalah juga seorang negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian dalam melakukan negosiasi dengan pihakluar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.

2.1.3.      Strategi Manajerial Dalam Memajukan Suatu Organisasi.
Pengembangan strategi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasi. Perubahan tersebut harus mempunyai sasaran yang jelas yang didasarkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi sebuah organisasi. Strategi merupakan cara yang sangat baik, untuk memulai suatu strategi dibutuhkan data-data dari dalam organisasi yang kemudian dikembangangkan melalui teknik, kerangka yang kemudian menjadi rumusan strategi yang akan digunakan.
Proses Pengembangan Organisasi :
1.      Pengenalan Masalah.
2.      Diagnosis Organisasional.
3.      Pengembangan Strategi Perubahan.
4.      Intervensi.
5.      Pengukuran dan Evaluasi.
Proses Melakukan Pendekatan :
1.      Pendekatan kekuasaan sepihak, dimana atasan melalui kekuasaan dan wewenang dapat menyarankan untuk melakukan perubahan yang dapat dilakukan melalui 3 cara : Dekrit, Pergantian, Struktur.
2.      Pendekatan bersama, dilakukan dengan 2 cara : Keputusan kelompok, Pemecahan dalam kelompok.
Tujuan Pengembangan Organisasi :
1.      Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staff anggota organisasi.
2.      Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka.
3.      Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4.      Merupakan semangat kerja pada anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.
Sifat-sifat Dasar Pengembangan Organisasi :
1.      Pengembangan organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2.      Pengembangan organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian.
3.      Program pengembangan organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi.
4.      Pengembangan organisasi mengandung nilai-nilai humanistic dalam arti bahwa dala meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bangian yang penting.
5.      Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi.
6.      Pengembangan organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi.



Nilai-nilai Dalam Pengembangan Organisasi :
1.      Penghargaan akan hasil yang telah dicapai anggota lain.
2.      Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus mempunyai tanggung jawab.
3.      Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang).
4.      Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan).
5.      Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses pengembangan organisasi).

2.2 Dampak Lemahnya Kinerja Manajerial.
Dalam membangun sebuah perusahaan/organisasi kearah yang lebih baik harus ada sebuah budaya kerja keras. Budaya kerja keras merupakan suatu hal yang penting yang harus dipegang dan ditanamkan dalam diri seorang manajer maupun karyawan sebuah perusahaan. Tujuannya adalah agar kemajuan dalam diri bekerja dapat diraih. Apabila seorang manajer memberikan contoh melalui etos kerja tinggi maka tidak langsung mendorong para bawahan untuk melakukan hal yang sama dengan atasannya dengan demikian hal ini telah sesuai dengan yang diharapkan peruahaan/organisasi. Pada dasarnya setiap pemimpin memiliki gaya tersendiri dalam memimpin para bawahannya, adanya gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi dapat menimbulkan suatu budaya kerja keras. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial adalah motivasi kerja dari setiap individu karyawan. Dalam hal ini seorang manajer diharapkan mampu memberikan motivasi agar karyawan dapat bekerja secara optimal. Selain itu seorang manajer juga dituntut untuk mampu mengerahkan kemampuan dalam bentuk ketrampilan ataupun keahlian, waktu, tenaga, dan pemikirannya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran dan target perusahaan/organisasi.
Dampak lemahnya seorang manajer :
1.      Timbulnya budaya bekerja secara malas-malasan.
2.      Mengulur-ulur waktu pekerjaan.
3.      Tidak adanya wadah untuk menampung aspirasi para bawahannya dikarenakan manajer merasa tidak membutukan hal tersebut.
4.      Pekerjaan tidak dapat dicapai secara maksimal karena tidak melihat dari beberapa sudut pandang.
5.      Sifat sosial antar devisi rendah karena merasa itu bukan ruang lingkupnya.
6.      Produktivitas perusahaan/organisasi rendah.
Oleh karena itu, agar tujuan awal perusahaan dapat tercapai secara maksimal maka seorang manajer harus mampu me manage, mengontrol dan mengarahkan segala pemikiran, waktu dan tenagannya. Di sebuah organisasi seorang manajer adalah kunci terpenting, manajerlah yang dapat menentukan organisasi dikatakan berhasil ataupun tidak (mampu bersaing) antar organisasi/perusahaan lain. Seorang manajer harus mampu memciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis dan memghilangkan sifat egoisme kepemimpinan, meskipun manajer memiliki hak untuk memngatur bawahannya tetapi akan lebih baik lagi jika antara manajer dan bawahannya terjalin kerja sama yang bukan hanya semata-mata untuk tuntunan pekerjaan tetapi juga suatu kewajiban (kepuasan) bekerja jika dapat melakukannya secara maksimal. Jika seorang manajer mampu membangun hubungan yang baik dengan bawahan maka dengan sendirinya bawahan tersebut akan merasa dihargai dan dapat melakukan segala kewajiban-kewajiban yang memang sudah menjadi tanggung jawabnya. Hubungan yang terjalin secara positif maka akan menimbulkan dampak yang positif pula, atau bahkan dapat diperkuat melalui suatu proses sosialisasi agar fungsi nilai karyawan dan fungsi nilai organisasi dapat menjadi satu-kesatuan yang kuat guna memajukan perusahaan/organisasi.
2.3. Audit Kinerja Manejerial
Berbagai peranan itu dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu :
A Peranan yang bersifat interpersonal
Peranan manajerial yang bersifat interpersonal timbul karena pentingnya manajemen memelihara hubungan dengan berbagai pihak didalam dan diluar perusahaan. Pemeliharaan hubungan itu ada yang bersifat formal dan informal. Karena itu teori manajemen mengetengahkan bahwa peranan yang interpersonal biasanya tampak dalam tiga bentuk yaitu :
1. Peranan yang seremonial dan sosial
2. Peranan sebagai atasan
3. Peranan sebagai penghubung

Peranan dalam kegiatan yang bersifat seremonial, dalam berbagai teori tentang manajemen dengan mudah dapat ditemukan konsepsi yang mengatakan bahwa upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan menuntut terselenggaranya dua jenis kegiatan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi yaitu
a.tugas pokok yang memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan seperti produksi dan pemasaran.
b.berbagai kegiatan penunjang seperti keuangan, SDM, perkantoran dan logistik yang mendukung terselenggaranya tugas pokok dengan baik.

Peranan selaku atasan sebagai kelompok pimpinan dalam perusahaan manajemen puncak memainkan peranan yang sangat beraneka ragam dan sekaligus menentukan dalam menjalankan roda perusahaan.
Dalam rangkan pencapaian tujuan, manajemen puncaklah yang :
1.merumuskan strategi induk yang kemudian dirinci oleh para manajer yang menduduki jabatan manajerial yang lebih rendah menjadi strategi fungsional dan operasional.
2.memilih dan menentukan bentuk atau tipe organisasi yang akan digunakan sebagai wadah seluruh kegiatan perusahaan secara melembaga
3.menetapkan dasar-dasar filsafat dalam pengelolaan perusahaan.
4.menentukan kultur perusahaan yang menjadi perekat berbagai komponen dan pemberi arah perilaku semua karyawan perusahaan
5.memilih sistem manajemen SDM termasuk sistem imbalan baik yang bersifat intrinsik maupun ektrinsik yang efektif yang akan menumbuhkan motivasi kuat bagi para karyawan untuk menunjukan loyalitas kepada dan komitmen demi keberhasilan perusahaan.
6.mengidentifikasikan dan menggali sumber dana permodalan
7.memilih dan menerapkan gaya manajerial, tertentu yang dipandang tepat bagi perusahaan.

Peranan sebagai penghubung, terlepas dari bentuk perusahaan sebagai suatu badan hukum, manajemen puncak berperan sebagai penghubung perusahaan dengan berbagai pihak diluar perusahaan seperti intansi pemerintah, pengadilan dan berbagai pihak lainnya. Bahkan, peranan selaku penghubung itu tidak hanya dimainkan oleh manajemen puncak. Artinya, pemeliharaan hubungan dengan berbagai pihak diluar perusahaan tidak hanya merupakan tanggung jawab manajemen puncak. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan yang bersifat eksternal dengan para manajer perusahaan-perusahaan lain yang mengikat diri dalam suatu asosiasi profesional seperti asosiasi manajer pemasaran dan asosiasi manajer pelatihan yang mempunyai maksud beraneka ragam seperti tukar-menukar informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas masing-masing. Salah satu contoh pemeliharaan hubungan internal antara para manajer yang mnangani bidang-bidang fungsional yang berbeda-beda perlu dilakukan dengan baik. Misalnya terjadi lonjakan permintaan atas produk perusahaan oleh para pengguna, manajer pemasaran atau penjualan sangat mungkin memainkan peranan selaku penghubung atas nama perusahaan dengan  manajer produksi agar diupayakan peningkatan produksi sehingga permintaan para konsumen yang melonjak dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.

B.Peranan yang bersifat informasional
Perkembangan dunia bisnis menunjukkan dengan jelas bahwa efisien, efektifitas, dan produktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara dan teknik yang digunakan oleh manajemen termasuk manajemen puncak dalam mengelola dan menggunakan informasi dan dampaknya yang paling jelas terlihat dalam efektivitas pengambilan keputusan. Manajemen dituntut memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih informasi yang diperlukan guna mendukung penyelenggaraan berbagai kegiatan manajerialnya.  Tidak jarang seorang manajer lebih mengandalkan pengetahuan, pengalaman, dan instuisinya dalam mengambil berbagai keputusan. Audit manajemen dalam bidang ini dirasakan penting karena para manajer diharapkan mampu memainkan tiga peranan dalam penanganan dan pemanfaatan informasi, yaitu :
a)  Sebagai pemantau informasi
b)  Penanggung jawab penyebarluasan informasi,
     c)   Karena dalam tuntutan terhadap kemampuannya sebagai juru bicara organisasi, yang semuanya menunjukkan bahwa informasi merupakan salah satu aset milik perusahaan beharga.


Peranan selaku pemantau arus informasi, hal ini berarti bahwa informasi yang diterima dari luar perusahaan harus segera dapat dikelompokkan menjadi informasi yang relevan dan penting untuk dimiliki  dan informasi yang hanya merupakan sampah yang akumulasinya tidak bermanfaat bagi kepentingan berbagai komponen atau satuan kerja dalam perusahaan
.
























BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Suatu perusahaan/organisasi dapat menjadi kuat apabila akarnya (manajer) kuat dan matang. Matangnya seorang manajer dapat dibuktikan melalui kinerja yang dapat dicapainya. Tidak hanya semata-mata bekerja namun dapat bekerja yang berkualitas dan maksimal dengan mempertimbangan waktu yang efektif dan efisien. Tidak dapat dipungkiri bahwa manjer bukanlah pekerjaan yang mudah, seorang manajer dituntut untuk mampu membawa ataupun mengarahkan perusahaan/organiasi kearah yang lebih baik. Hubungan seorang manajer bukan hanya pada perusahaan/organisasi namun juga pada ruang lingkup yang ada disekitarnya, membuat para bawahan dapat bekerja sesuai dengan target serta kewajibannya bukanlah sesuatu yang mudah. Seorang manajer juga dituntut untuk dapat membimbing, memotivasi, mengali segala aspek yang dimiliki setiap bawahan.

Seorang manajer adalah kunci dan modal utama dala mengembangkan dan memajukan perusahaan/organisasi, setiap manajer mempunyai ciri khas ataupun gaya yang berbeda-beda, adanya yang memiliki gaya tegas, gaya yang sosial ataupun gaya kepemimpinan yang lainnya. Namun gaya kepemimpinan tidaklah teramat penting yang terpenting adalah bagaimana cara menghilangkan sekat atau cara pandang masyarakat bahwa manajer adalah sosok yang amat tinggi yang tidak dapat menerima kritik dan tidak dapat membaur dengan bawahan. Manajer yang baik adalah manajer yang tetap memperhatikan aspirasi para bawahan yang dapat menerima masukan serta dapat bermusyawarah bersama guna memecahkan ataupun mencari jalan keluar dari setiap masalah yang mucul yang dapat menghambat kemajuan perusahaan/organisasi.

Dengan demikian, kinerja seorang manajer mencerminkan diri dari sebuah perushaan/organisasi, jika kinerja manajer baik maka dapat dilihat bahwa perusahaan/organisasi tersebut baik (stabil) bahkan dapat menjadi semakin baik lagi. Seoarang manajer yang baik mampu menghubungkan setiap komponen-komponen yang terdapat dalam perusahaan/organisasi yang nantinya dapat digunakan untuk menjadi suatu strategi-strategi baru yang dapat digunakan, yang juga mempertimbangkan kemajuan-kemajuan struktur yang telah ada yang dapat diolah menjadi sesuatu hal yang baru. Kinerja manjerial dapat menghasilkan sesuatu yang baik apabila menghubungkan segalamacam aspek, sudut pandang, kemungkinn-kemungkinan, situasi yang sedang terjadi dalam organisasi/perusahaan serta memberikan ruang kepada para bawahan untuk mengutarakan aspirasinya. Sebuah perusahaan/organisasi tidak akan menjadi maju apabila didalamya masih ada seorang yang masih memikirkan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan bersama. Sebuah perusahaan/organisasi dibuat untuk kepentingan atau untuk memberikan manfaat bagi banyak pihak maka sebisa dan semaksimal mungkin dapat dicapai.


                                  
                                         DAFTAR PUSTAKA






ENJITA AYU PRATITIS (2015020033)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS UAS EKONOMETRIKA

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL